Cara-cara untuk melembutkan hati mengikut kaedah ISLAM
Kita kadang kala ada masalah dalam melembutkan hati orang lain mahu pun hati kita sendiri.. sedarkah kite sebenarnya Islam telah pun menyediakan jalan keluar dalam setiap permasalahan? sesungguhnya hati yg lembut mudah dilekati IMAN.
Untuk itu, beberapa nasihat berikut patut kita renungi bersama dalam usaha kita untuk melembutkan hati. Kita hendaklah sentiasa:
1. Takut akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum kita sempat bertaubat.
2. Takut tidak menunaikan hak-hak Allah secara sempurna. Sesungguhnya hak-hak Allah itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus, dan berjalan di atas jalan kemaksiatan dan jalan syaitan.
4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah pada diri kita.
5. Takut akan balasan seksa yang segera di dunia, kerana maksiat yang kita lakukan.
6. Takut menghadapi sakaratul maut dan sakitnya sakaratul maut.
7. Takut menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur.
8. Takut akan azab di alam kubur.
9. Takut menghadapi pertanyaan hari kiamat atas dosa besar dan dosa kecil yang kita lakukan.
10. Takut melalui titian yang tajam. Sesungguhnya titian itu lebih halus daripada rambut dan lebih tajam dari pedang.
11. Takut dijauhkan dari memandang wajah Allah.
12. Perlu mengetahui tentang dosa dan aib kita.
13. Takut tidak diterima amalan-amalan kita.
14. Takut bahwa Allah tidak akan menolong dan membiarkan kita sendiri.
15. Kekhuatiran kita menjadi orang yang tersingkap aibnya pada hari kematian dan pada hari timbangan ditegakkan.
16. Sembunyikanlah amal-amal kita dari riya' ke dalam hati, kerana terkadang riya' itu memasuki hati kita, sedang kita tidak merasakannya. Hasan Al Basri rahimahullah pernah berkata kepada dirinya sendiri. "Berbicaralah engkau wahai diri. Dengan ucapan orang soleh, yang qanaah lagi ahli ibadah. Dan engkau melaksanakan amal orang fasik dan riya'. Demi Allah, ini bukan sifat orang mukhlis".
Untuk itu, beberapa nasihat berikut patut kita renungi bersama dalam usaha kita untuk melembutkan hati. Kita hendaklah sentiasa:
1. Takut akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum kita sempat bertaubat.
2. Takut tidak menunaikan hak-hak Allah secara sempurna. Sesungguhnya hak-hak Allah itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus, dan berjalan di atas jalan kemaksiatan dan jalan syaitan.
4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah pada diri kita.
5. Takut akan balasan seksa yang segera di dunia, kerana maksiat yang kita lakukan.
6. Takut menghadapi sakaratul maut dan sakitnya sakaratul maut.
7. Takut menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur.
8. Takut akan azab di alam kubur.
9. Takut menghadapi pertanyaan hari kiamat atas dosa besar dan dosa kecil yang kita lakukan.
10. Takut melalui titian yang tajam. Sesungguhnya titian itu lebih halus daripada rambut dan lebih tajam dari pedang.
11. Takut dijauhkan dari memandang wajah Allah.
12. Perlu mengetahui tentang dosa dan aib kita.
13. Takut tidak diterima amalan-amalan kita.
14. Takut bahwa Allah tidak akan menolong dan membiarkan kita sendiri.
15. Kekhuatiran kita menjadi orang yang tersingkap aibnya pada hari kematian dan pada hari timbangan ditegakkan.
16. Sembunyikanlah amal-amal kita dari riya' ke dalam hati, kerana terkadang riya' itu memasuki hati kita, sedang kita tidak merasakannya. Hasan Al Basri rahimahullah pernah berkata kepada dirinya sendiri. "Berbicaralah engkau wahai diri. Dengan ucapan orang soleh, yang qanaah lagi ahli ibadah. Dan engkau melaksanakan amal orang fasik dan riya'. Demi Allah, ini bukan sifat orang mukhlis".
17. Ketahuilah bahwa amal soleh dengan keistiqomahan jauh lebih disukai Allah daripada amal soleh yang banyak tetapi tidak istiqomah dengan tetap melakukan dosa.
18. Setiap kali kita mendengar kematian seseorang maka perbanyaklah mengambil pelajaran dan nasihat. Dan jika kita menyaksikan jenazah maka bayangkanlah jika kita yang sedang diusung.
19.jangan menyatakan sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari dunia, sedang kita tetap mengumpul-ngumpulkan harta dan tidak menginfakkannya sedikit pun, dan mengatakan bahwa kita pasti mati padahal tidak pernah ingat akan mati.
20. Ingatlah bahwa kita sangat tidak kuat menghadapi cubaan dunia. Lantas apakah kita sanggup menghadapi panasnya jahannam?
18. Setiap kali kita mendengar kematian seseorang maka perbanyaklah mengambil pelajaran dan nasihat. Dan jika kita menyaksikan jenazah maka bayangkanlah jika kita yang sedang diusung.
19.jangan menyatakan sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari dunia, sedang kita tetap mengumpul-ngumpulkan harta dan tidak menginfakkannya sedikit pun, dan mengatakan bahwa kita pasti mati padahal tidak pernah ingat akan mati.
20. Ingatlah bahwa kita sangat tidak kuat menghadapi cubaan dunia. Lantas apakah kita sanggup menghadapi panasnya jahannam?
No comments:
Post a Comment